Pada hari kamis, 10 november 2002, pihak pengurus masjid dan wisma Telkom semarak, menjemput ustazd Abdullah Mahmud untuk menyampaikan ceramah beliau. Diantaranya mengenai air yang merupakan salah satu rahmat Allah kepada manusia.
Manusia tidak bisa hidup tanpa air, dan tidak bias hidup tanpa rahmat dari Allah. Ustadz menceritakan pengalaman beliau menghadiri salah satu seminar air yang diadakan di hotel. Dimana kebanyakan peserta seminar yang hadir terdiri dari orang-orang non muslim kecuali 2 orang, yaitu Abdullah dan seorang penziarah dari UM.
Pemberi ceramah tersebut, seorang Profesor pakar air dari jepang. Beliau menunjukan penelitiannya mengenai AIR, beberapa slide yang ditunjukan kepada hadirin adalah gambar-gambar sample-sampel air yang diambil dari berbagai sumber air (sungai, laut, sumur, dan lain-lainnya).
Dan slide tersebut, terlihat berbagai rupa dan bentuk-bentuk susunan molekul-molekul air tersebut. Ada yang samara-samar berbentuk seolah-olah seperti jin yang tidak begitu jelas dengan telinga yang besar, bertanduk dan sebagainya. Rupanya mengerikan dan menakutkan.
Profesor tersebut berkata “ banyak lagi sample-sampel air yang lain, tapi rupa dan bentuknya hamper sama dengan air yang lain. Sekarang saya akan tunjukan sample air yang lain dari sample-sampel tersebut”. Kemudian terlihat suatu bentuk susunan molekul air yang tersusun cantik. Bentuknya seolah-olah berlian yang bersinar-sinar, dan dari sinarnya mengeluarkan warna-warna yang menarik melebihi 12 warna.
Lalu Profesor tersebut bertanya “ adakah yang tahu, sample air apakah ini?” seluruh hadirin terdiam, kemudian seorang penziarah dari UM menjawab “ saya rasa itu adalah sampel AIR ZAM-ZAM “ Profesor dengan segara meminta penziarah tersebut ke atas dan bertanya, “ beri alas an kenapa anda menjawab kalau itu adalah sampel
air zam-zam?” dan beliau menjawab “ karena air zam-zam adalah air yang termulia di dunia ini”.
Professor itu berkata, “ saya tidak tahu benar air zam-zam itu air yang paling mulia di dunia ini, tetapi betul ini adalah sampel dari air zam-zam”. Kemudian Profesor menerangkan, bahwa kata-kata bias mempengaruhi bentuk molekul-molekul air. Dan dalam kesempatan tersebut beliau membuat experiment, bagaimana kata-kata dapat mempengaruhi bentuk molekul air.
Hadirin yang ada diminta untuk membacakan sesuatu kedalam air mineral masing-masing, dan salah satu orang diminta untuk menguji sendiri bentuk molekul yang telah diberi bacaan tersebut. Dan pada layer monitor tampak molekul-molekul air tersebut berbentuk tidak karuan.
Tiba giliran ustadz, air tesebut dibacanya surat Al-fatihah, salawat, dan ayat kursi. Maka nampaklah bentuk molekul air yang seperti berlian, bersinar dan berkilau-kilauan.